Ibadah yang sejati adalah ketika “kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai kurban yang hidup, yang suci, dan yang berkenan kepada Allah” (Surah Rum 12:1). Tapi, ada sesuatu yang mendahului kurban tubuh. Kitab suci mengatakan semua kita berada dibawah kuasa dosa, tidak ada satu pun yang mencari Allah. Semua kita menyeleweng. Akibatnya, kita dimurkai Allah. Kurban Ibadah kita kepada Allah di dalam keadaan ini tidak diterima oleh Allah seperti kurban Qabil.
Syukur kepada Allah, ada jalan keluar dari semua itu. Isa mendamaikan kita dengan Allah. Ia mati di palang salib menyelamatkan manusia. Kita dibenarkan. Keselamatan kita adalah dari, oleh dan kepada Dia (Surah Rum 11:36). Itu adalah kemurahan Allah (Surah Rum 12:1). Ini titik awal ibadah yang diterima Allah. Di luar Isa Almasih maka ibadah kita kepada Allah akan sia-sia.