Ketaatan tanpa cacat yang ditunjukkan sang rasul pada bagian di atas, tidak cukup menyelamatkannya. Tidak ada satu manusia pun yang bisa taat sempurna. Ada titik di mana manusia pasti, entah kapan, jatuh dalam dosa. Bukan karena ia tidak ingin dan tidak sanggup menjaga diri, tetapi justru sengatan dosa terlalu kuat dengan segala kuasanya. Tanpa kuasa yang lebih tinggi dari Allah, manusia tidak mungkin mengalahkan dosa.
Itu sebabnya harus ada jalan keluar dari pihak Allah agar manusia bisa lepas dari kuasa dosa. Sang rasul tadi menemukan jalan itu lewat “kuasa kebangkitan dan persekutuan dalam penderitaanNya” (Surah Filipi.3:10). Isa Almasih lah yang menjadi satu-satunya jalan keselamatan . Ia disalibkan, wafat dan bangkit. Dengan jalan itu, Isa mengalahkan kuasa dosa dan maut. Di dalam Isa ada harapan.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Isa), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Surah Kisah Para Rasul.4:12).