“Nasi sudah jadi bubur” adalah ungkapan yang tepat menggambarkan sifat masa lalu. Kita tidak mungkin lagi menggunakan mesin waktu Doraemon untuk memutar kembali waktu yang sudah lewat. Kita tidak bisa kembali ke peristiwa pilu itu kemudian mengubahnya. Tidak mungkin bagi kita untuk mengubah masa lalu. Itu semua sudah lewat dan tidak terulang lagi. Itu sebabnya kita membutuhkan sikap arif dan bijaksana menghadapi masa lalu kita yang kelam. Mungkin saja ada banyak masalah karena kesalahan kita sendiri. Kita perlu menyesali perbuatan itu tapi kita tidak boleh merasa bersalah yang salah.
“Berhenti menyalahkan diri dan hidup dalam masa lalu yang sia-sia!”
Adalah suatu kebodohan untuk tinggal tetap dalam masa lalu yang tidak bisa kita ubah. Menangis, meraung dan terus menyalahkan diri atau menyalahkan orang lain adalah sebuah usaha yang sia-sia. Kita hanya akan membuang waktu dan menghabiskan energi. Semua yang kita lakukan itu tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.
Ini tidak berarti kita mengabaikan masa lalu begitu saja. Menerima tanpa mempelajarinya adalah suatu sikap yang ceroboh karena kita akan jatuh lagi ke dalam lobang yang salah. Jika kamu menjadi Fahmi, menangisi Anggi yang pergi meninggalkannya dan berselingkuh tidak akan mengubah situasi pernikahan itu sendiri. Kita perlu belajar menerima (tidak menyangkal) setiap masalah yang ada, mempelajarinya dan kemudian mengubahnya menjadi energi positif dalam hidup kita. Berhenti menyalahkan diri dan hidup dalam masa lalu yang sia-sia!