Ibadah erat sekali hubungannya dengan mempersembahkan sesuatu kepada Allah. Hal ini tampak dalam cara beribadah Qabil dan Habil. Qabil mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Allah sebagai kurban persembahan. Sedangkan Habil, mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya (Surah taureau Musa Kejadian 3:3-4). Kitab suci menerangkan bahwa persembahan Qabil tidak diterima Allah sedangkan persembahan Habil diterima Allah.
Dalam ibadah kita kepada Allah, yang penting bukanlah persembahan sebaik apa yang kita persembahkan tetapi apakah Allah menerima atau mengindahkan persembahan kita. Allah menolak persembahan Qabil. Hatinya menjadi panas dan muram mukanya. Dosa menghantuinya. Akibatnya Qabil membunuh Habil. Sungguh sebuah ibadah yang tragis!