Kelahiran baru, yang membawa manusia kepada suatu hubungan yang diperdamaikan dengan Allah, menjadikan manusia biji mata Allah. Kini kita sudah menjadi umatNya. Jika kita berada “di suatu negeri, di padang gurun, ditengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara,” maka Allah akan “mengelilingi, mengawasi dan menjaga kita sebagai biji mata Allah” (Surah Ulangan 32:10). Kita kini menjadi kesayangan Allah. Tidak ada lagi yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
Kitab suci berkata “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu” (Surah Nabi Ilyas 43:25). Allah mengampuni dosa kita dan tidak akan mengingat-ingat dosa kita lagi. Dosa tidak lagi memperbudak kita. Kita mengalami ampunan dosa.