Akhirnya ibadah sejati itu bukanlah rutinitas ritual ibadah kita seolah ada satu hari untuk Allah dan hari lainnya kita lepas dariNya alias bebas berbuat dosa. Pastinya ibadah kita adalah sebuah ibadah yang menghasilkan hidup yang tidak serupa dengan nilai-nilai dunia ini. kita bisa membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Surah Rum 12:2).
Ibabah sejati memampukan kita “mengekang lidah” atau menjaga mulut dari kata-kata yang menghina, kotor, sembrono , fitnah dan kosong. Ibadah yang sejati yang lahir dari Ruh yang diperbaharui di dalam iman kepada Isa almasih juga murni dan tak bercacat di hadapan Allah, yaitu mengunjungi para yatim piatu dan janda dalam kesusahan mereka dan menjaga supaya diri kita sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” (Surah Yakobus 1:26-27). Janganlah bersusah-susah untuk hal yang tidak bisa diterima oleh Allah, tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budi supaya kita mengerti apa yang dikehendaki Allah. Amin.