Perasaan tertolak dan diabaikan menjadi senjata setan yang amat melumpuhkan. Kita merasa rendah diri dan tidak berharga. Itu semua membuat segala potensi diri untuk berhasil menjadi tak berfungsi. Masa depan kita gelap adanya. Apa mungkin kita dapat menjadi orang yang berhasil di masa depan?
Kita tidak mungkin memilih di keluarga mana kita akan lahir. Kita juga tidak bisa mengontrol sikap orang tua kita karena kita tidak memiliki daya itu. Kita tidak bisa menghindar dan lari dari situasi keluarga kita, dari perlakuan ayah dan ibu kita. Karena itu, apa yang sudah terjadi berada di luar kontrol kita dan tidak bisa kita ubah. Yang dapat kita lakukan saat ini adalah bagaimana mengatasi perasaan terabaikan. Kita perlu seorang pribadi yang amat mengasihi kita, menerima kita dan memberi kita kuasa untuk mengatasi hidup yang terkurung dalam ketidak-berhargaan. Pribadi itu adalah Allah sendiri.
Kitab suci mengingatkan kita bahwa “sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikian firman TUHAN yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11). Allah memiliki rencana yang indah bagi masa depanmu. Ia sanggup mengubah dirimu yang suram menjadi hidup yang penuh arti. Ayo kembali kepada Allah agar kamu memiliki masa depan yang gilang-gemilang.